Senin, 25 Januari 2010

PENYULUHAN KESEHATAN

Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan caramenyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi
juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah
gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan
prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan
ingin hidup
sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa
dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan
meminta pertolongan (Effendy, 1998). Pendidikan kesehatan adalah
suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan
dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat .
Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh
orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan
atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya
merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara
dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak
informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan
tujuan hidup sehat (Suliha, dkk., 2002).
Tujuan pendidikan kesehatan adalah (Effendy, 1998) :
1) Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan
masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat
dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
2) Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik,
mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan
dan kematian.
3) Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk
merubah perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam
bidang kesehatan.
Menurut Effendy, faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap
sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah :
1) Tingkat Pendidikan.
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang
terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah
seseorang menerima informasi yang didapatnya.
2) Tingkat Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah
pula dalam menerima informasi baru.
3) Adat Istiadat
Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru
merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita
masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak
boleh diabaikan.
4) Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh
orang – orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul
kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.
5) Ketersediaan Waktu di Masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat
aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran
masyarakat dalam penyuluhan. Metode yang dapat dipergunakan
dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah ( Notoatmodjo,
2002 ) :
1) Metode Ceramah
Adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide,
pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran
sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.
2) Metode Diskusi Kelompok
Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan
tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 – 20 peserta (sasaran)
dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
3) Metode Curah Pendapat
Adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota
mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang
terpikirkan oleh masing – masing peserta, dan evaluasi atas
pendapat – pendapat tadi dilakukan kemudian.
4) Metode Panel
Adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan
pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang
atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.
5) Metode Bermain peran
Adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia
dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih
untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
6) Metode Demonstrasi
Adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan
prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti
untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu
tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini
digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
7) Metode Simposium
Adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang
dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.
8) Metode Seminar
Adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk
membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang
menguasai bidangnya.
Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang
baik harus melakukan penyuluhan sesuai dengan langkah –
langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai berikut
(Effendy, 1998) :
1) Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat.
2) Menetapkan masalah kesehatan masyarakat.
3) Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani
melalui penyuluhan kesehatan masyarakat.
4) Menyusun perencanaan penyuluhan
(1) Menetapkan tujuan
(2) Penentuan sasaran
(3) Menyusun materi / isi penyuluhan
(4) Memilih metoda yang tepat
(5) Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan
(6) Penentuan kriteria evaluasi.
5) Pelaksanaan penyuluhan
6) Penilaian hasil penyuluhan
7) Tindak lanjut dari penyuluhan

KONSEP PENDAMPINGAN DESA SIAGA

Konsep Pendampingan Desa Siaga

1. Pengertian
Pendampingan.
Pendampingan
merupakan suatu aktivitas
yang dilakukan dan dapat
bermakna pembinaan,
pengajaran, pengarahan dalam
kelompok yang lebih
berkonotasi pada menguasai,
mengendalikan, dan
mengontrol. Kata
pendampingan lebih bermakna
pada kebersamaan,
kesejajaran, samping
menyamping, dan karenanya
kedudukan antara keduanya
(pendamping dan yang
didampingi) sederajat,
sehingga tidak ada dikotomi
antara atasan dan bawahan.
Hal ini membawa implikasi
bahwa peran pendamping
hanya sebatas pada
memberikan alternatif, saran,
dan bantuan konsultatif dan
tidak pada pengambilan
keputusan (BPKB Jawa Timur,
2001:5).
Pendampingan berarti
bantuan dari pihak luar, baik
perorangan mau kelompok
untuk menambahkan
kesadaran dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dan
pemecahan permasalahan
kelompok. Pendampingan
diupayakan untuk
menumbuhkan keberdayaan
dan keswadayaan agar
masyarakat yang didampingi
dapat hidup secara mandiri.
Jadi pendampingan
merupakan kegiatan untuk
membantu individu maupun
kelompok yang berangkat dari
kebutuhan dan kemampuan
kelompok yang didampingi
dengan mengembangkan
proses interaksi dan
komunikasi dari, oleh, dan
untuk anggota kelompok serta
mengembangkan
kesetiakawanan dan solidaritas
kelompok dalam rangka
tumbuhnya kesadaran sebagai
manusia yang utuh, sehingga
dapat berperan dalam
kehidupan masyarakat sesuai
dengan kemampuan yang
dimiliki.
2. Peran Pendamping
Kelompok perlu
didampingi karena mereka
merasa tidak mampu
mengatasi permasalahan
secara sendirian dan
pendamping adalah
mendampingi kelompok.
Dikatakan mendampingi karena
yang melakukan kegiatan
pemecahan masalah itu bukan
pendamping. Pendamping
hanya berperan untuk
memfasilitasi bagaimana
memecahkan masalah secara
bersama-sama dengan
masayarakat, mulai dari tahap
mengidentifikasi
permasalahan, mencari
alternatif pemecahan masalah,
sampai pada implementasinya.
Dalam upaya pemecahan
masalah, peran pendamping
hanya sebatas pada
memberikan alternatif-
alternatif yang dapat
diimplementasikan. Dan
kelompok pendampingan
dapat memilih alternatif mana
yang sesuai untuk diambil.
Pendamping perannya hanya
sebatas memberikan
pencerahan berfiki berdasarkan
hubungan sebab akibat yang
logis, artinya kelompok
pendampingan disadarkan
bahwa setiap alternatif yang
diambil senantiasa ada
konsekuensinya. Diharapkan
konsekwensi tersebut bersifat
positip terhadap kelompoknya.
Dalam rangka
pendampingan ini, hubungan
yang dibangun oleh
pendamping adalah hubungan
konsultatif dan partisipatif.
Dengan adanya hubungan itu,
maka peran yang dapat
dimainkan oleh pendamping
dalam melaksanakan fungsi
pendampingan adalah:
1. Peran Motivator. Upaya
yang dilakukan
pendamping adalah
menyadarkan dan
mendorong kelompok
untuk mengenali potensi
dan masalah, dan dapat
mengembangkan
potensinya untuk
memecahkan
permasalahan itu.
2. Peran Fasilitator.
Pendamping mempunyai
tanggung jawab untuk
menciptakan,
mengkondisikan iklim
kelompok yang harmonis,
serta memfasilitasi
terjadinya proses saling
belajar dalam kelompok.
3. Peran Katalisator.
pendamping dalam hal ini
dapat melakukan aktivitas
sebagai penghubung
antara kelompok
pendampingan dengan
dengan lembaga di luar
kelompok maupun
lembaga teknis lainnya,
baik lembaga teknis
pelayanan permodalan
maupun pelayanan
keterampilan berusaha
dalam rangka
pengembangan jaringan
(BPKB Jawa Timur, 2001; 8).
Peran-peran pendamping
tersebut hanya akan dapat
dilaksanakan secara maksimal
jika pendamping memahami
kelompok yang didampinginya,
karena itu pendamping
diupayakan dapat hadir di
tengah mereka, hidup bersama
mereka, belajar dari apa yang
mereka miliki, mengajar dari
apa yang mereka ketahui, dan
bekerja sambil belajar.
3. Pendampingan Desa
Siaga
Peran adalah keterlibatan
individu dalam suatu aktifitas.
Keterlibatan ini dapat berupa
keterlibatan langsung maupun
tidak langsung.
Pendamping adalah
petugas yang ditunjuk untuk
memfasilitasi dan melakukan
bimbingan kepada masyarakat
untuk melalui tahapan-tahapan
dalam sebuah program
pembangunan.
Upaya pemberdayaan
masyarakat atau penggerakan
peran aktif masyarakat melalui
proses pembelajaran yang
terorganisasi dengan baik
melalui proses fasilitasi dan
pendampingan.
Kegiatan pendampingan
dan fasilitasi diarahkan pada :
a. Pengidentifikasian
masalah dan sumber daya
b. Diagnosis dan
perumusan pemecahan
masalah
c. Penetapan dan
pelaksanaan pemecahan
d. Pemantauan dan
evaluasi kelestarian
Keberhasilan pelaku
pemberdayaan dalam
memfasilitasi proses
pemberdayaan juga dapat
diwujudkan melalui
peningkatan partisipasi aktif
masyarakat. Fasilitator harus
trampil mengintegrasikan tiga
hal penting yakni optimalisasi
fasilitasi, waktu yang
disediakan, dan optimalisasi
partisipasi masyarakat.
Masyarakat pada saat
menjelang batas waktu harus
diberi kesempatan agar siap
melanjutkan program
pembangunan secara mandiri.
Sebaliknya, fasilitator harus
mulai mengurangi campur
tangan secara perlahan.
Tanamkan kepercayaan pada
masyarakat yang selanjutnya
akan mengelola program.
Berkaitan dengan jangka
waktu keterlibatan fasilitator
(pelaku pemberdayaan) dalam
mengawal proses
pemberdayaan terhadap warga
masyarakat, Sumodiningrat
(2000) menjelaskan bahwa,
pemberdayaan tidak bersifat
selamanya, melainkan sampai
target masyarakat mampu
mandiri, dan kemudian dilepas
untuk mandiri, meskipun dari
jauh tetap dipantau agar tidak
jatuh lagi. Meskipun demikian
dalam rangka menjaga
kemandirian tersebut tetap
dilakukan pemeliharaan
semangat, kondisi, dan
kemampuan secara terus
menerus supaya tidak
mengalami kemunduran.
Sebagai tenaga ahli,
fasilitator sudah pasti dituntut
untuk selalu trampil melakukan
(1) fasilitasi; (2) aktif
menciptakan media konsultasi;
(3) aktif menjadi mediator; (4)
aktif memberikan animasi dan
advokasi; dan (5) trampil
memfasilitasi proses problem
solving (pemecahan masalah).
Persoalan yang diungkapkan
masyarakat saat problem
solving tidak secara otomatis
harus dijawab oleh fasilitator
tetapi bagaimana fasilitator
mendistribusikan dan
mengembalikan persoalan dan
pertanyaan tersebut kepada
semua pihak (peserta atau
masyarakat). Upayakan bahwa
pendapat masyarakatlah yang
mengambil alih keputusan. Hal
yang penting juga untuk
diperhatikan pelaku
pemberdayaan sebagai
fasilitator harus dapat
mengenali tugasnya secara
baik.
Berkaitan dengan tugas
pelaku pemberdayaan sebagai
fasilitator oleh Parsons,
Jorgensen dan Hernandez
(1994) memberikan kerangka
acuan mengenai tugas sebagai
berikut; (1) mendefenisikan
siapa yang akan dilibatkan
dalam pelaksanaan kegiatan,
(2) mendefenisikan tujuan
keterlibatan, (3) mendorong
komunikasi dan relasi, serta
menghargai pengalaman dan
perbedaan-perbedaan, (4)
memfasilitasi keterikatan dan
kualitas sinergi sebuah sistem:
menemukan kesamaan dan
perbedaan, (5) memfasilitasi
pendidikan membangun
pengetahuan dan
keterampilan, (6) memberikan
contoh dan memfasilitasi
pemecahan masalah bersama
mendorong kegiatan kolektif,
(7) mengidentifikasi masalah-
masalah prioritas yang akan
dipecahkan bersama dan
memfasilitasi penetapan
tujuan, (8) merancang solusi-
solusi alternative, (9)
mendorong pelaksanaan tugas,
dan (10) memecahkan konflik/
masalah.
Keberhasilan dalam
pendampingan desa siaga
diindikasikan dengan output
dan outcome desa siaga.
Indikator output desa siaga
meliputi :
a. Cakupan Yankes
Poskesdes
b. Cakupan Pelayanan UKBM
Yang Ada
c. Jml Kasus
Kegawatdaruratan &
Kejadian Luar
d. Biasa (KLB) Yg Dilaporkan/
Diatasi
e. Cakupan Rumah Tangga
Yg Mendapat Kunjungan
Rumah Kadarzi & PHBS
Sedangkan indikator outcome
antara lain :
a. Cakupan Rumah Tangga
Yg Mendapat Kunjungan
Rumah Kadarzi & PHBS
b. Jumlah Yang Menderita
Sakit (Kesakitan Kasar)
c. Jumlah Yang Menderita
Gangguan Jiwa
d. Jumlah Ibu Melahirkan
Yang Meninggal Dunia
e. Jumlah Bayi & Balita Yang
Meninggal Dunia
f. Jumlah Balita Dengan Gizi
Buruk
4. Peran Pendamping Desa
Siaga
Peran pendamping desa
siaga terdiri dari fasilitator,
konsultan, mediator, advokat
dan problem solver. Kelima
peran tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Fasilitasi
Menurut Healing (2005),
fasilitasi adalah upaya dalam
bentuk penerbitan kebijakan
dan/atau pemberian
bantuan serta kemudahan
untuk mendorong,
memajukan, dan
mengembangkan kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
Fasilitasi juga diartikan
sebagai proses sadar,
sepenuh hati dan sekuat
tenaga membantu kelompok
sukses meraih tujuan
terbaiknya dg taat pada
nilai-nilai dasar partisipasi
(PNPM Mandiri, 2008).
b. Konsultasi
Konsultasi menurut Carson
dan Gebber (2001) adalah
sebuah pertemuan atau
konferensi untuk saling
bertukar informasi dan
saran. Konsultasi
didefinisikan oleh Audit
Commission (1999) sebagai
sebuah proses dialog yang
mengarah kepada sebuah
keputusan. Definisi tersebut
menyiratkan empat aspek
dalam konsultasi :
1) Konsultasi adalah
sebuah dialog, di
dalamnya ada aktifitas
berbagi dan bertukar
informasi dalam rangka
untuk memastikan pihak
yang berkonsultasi agar
mengetahui lebih dalam
tentang suatu tema. Oleh
karenanya konsultasi
adalah sesuatu yang
edukatif dan inklusif.
2) Konsultasi adalah
sebuah proses. Konsultasi
adalah sebuah proses
yang iterative dan
berjalan.
3) Konsultasi adalah
sebuah dialog antar
manusia. Konsultasi dapat
melibatkan individu-
individu dalam suatu
komunitas, kelompok
social dan stakeholder,
yang merefleksikan
komposisi dari populasi
dan organisasi dari suatu
area. Oleh karenanya
konsultasi adalah
partispasi.
4) Konsultasi adalah
tentang aksi dan hasil.
Konsultasi harus dapat
memastikan bahwa
pandangan yang
dikonsultasikan
mengarahkan kepada
sebuah pengambilan
keputusan. Oleh
karenanya konsultasi
adalah tentang aksi dan
berorientasi kepada hasil.
Konsultasi bertujuan untuk
memberikan pemahaman
yang lebih mendalam
tentang sebuah tema,
sehingga membantu
pihak yang berkonsultasi
dalam hal-hal berikut
merencakan kegiatannya,
menentukan prioritas,
memperbaiki penggunaan
sumber daya yang
terbatas, memahami
masalah yang
dihadapinya serta
mengatasinya.
c. Mediasi
Sengketa dalam
masyarakat desa sering kali
ditemui dalam pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat.
Untuk itu diperlukan proses
mediasi. Proses mediasi
menurut Lewis dan Singer
(2005) adalah sebuah proses
penyelesaian sengketa yang
melibatkan pihak ketiga
yang independen yaitu
mediator yang membantu
para pihak yang sedang
bersengketa untuk mencapai
suatu penyelesaian dalam
bentuk suatu kesepakatan
secara sukarela terhadap
sebagian ataupun seluruh
permasalahan yang
dipersengketakan.
Persyaratan untuk
menjadi mediator antara
lain :
1. Dalam menjalankan
tugasnya, mediator tidak
memihak kepada salah
satu pihak yang
bersengketa.
2. Mediator dalam
melaksanakan tugasnya
bertindak secara bebas
dan mandiri tanpa
pengaruh atau
dipengaruhi oleh pihak
ketiga (penyedia jasa,
fasilitas Mediasi,
organisasi atau lembaga)
yang memiliki tujuan
untuk mempengaruhi
indepedensi mediator.
3. Mediator tidak
diperkenankan untuk
menyampaikan informasi
atau dokumen apapun
yang digunakan selama
mediasi antara mediator
dengan para pihak kepada
siapapun yang bukan
merupakan Para pihak
dalam mediasi.
4. Jika mediator mediator
mengadakan pertemuan
dengan masing–masing
pihak yang bersengketa
secara terpisah, maka
mediator perlu
menyampaikan terlebih
dahulu maksud dan tujuan
diadakannya pertemuan
terpisah tersebut kepada
para pihak.
d. Advokasi
Menurut Adamson dan
Bromley (2008), advokasi
adalah usaha-usaha
terorganisir untuk
membawa perubahan-
perubahan sistematis dalam
kebijakan tertentu, regulasi
atau pelaksanaannya. Dalam
desa siaga, advokasi
diperlukan untuk
menjembatani antara
masyarakat sebagai obyek
program dan pemerintah
sebagai pelaksana program.
Secara umum dapat
dikatakan bahwa advokasi
adalah suatu pendekatan
kepada seseorang atau
badan/ organisasi yang
diduga mempunyai
pengaruh terhadap
keberhasilan suatu program
atau kelancaran pelaksanaan
suatu kegiatan.
Secara operasional,
advokasi adalah kombinasi
antara gerakan perorangan
dan masyarakat yang
dirancang untuk
memperoleh komitmen
politis, dukungan kebijakan,
penerimaaan gagasan, atau
dukungan terhadap sistim,
untuk suatu tujuan atau
program tertentu.
Advokasi dan
komunikasi yang efektif
dapat berhasil bila dapat
mempengaruhi pembuatan
kebijakan dan
implementasinya terhadap
para stakeholder
(stakeholder primer, mitra
(sekunder) , kunci ataupun
lawan). Dengan demikian
identifikasi dan analisis
kepentingan stakeholders
merupakan langkah awal
dalam pelaksanaan advokasi
dan komunikasi. Hasil dari
analisis stakeholder ini
dapat memberikan asupan
untuk teknik yang akan
dipilih dalam memberikan
advokasi dan komunikasi.
Disamping itu pemilihan
bahan yang digunakan
dalam melakukan advokasi
dan komunikasi juga
merupakan hal yang
menentukan keberhasilan
pelaksanaan advokasi dan
komunikasi .
e. Problem Solving
Problem solving adalah
sebuah proses mencari jalan
keluar dari suatu
permasalahan berdasarkan
petunjuk dari seorang
problem solver. Problem
solver adalah orang yang
dipercaya untuk
menyelesaikan
permasalahan
pemberdayaan dalam hal ini
adalah permasalahan yang
ditemui dalam pelaksanaan
desa siaga.

SADARI (PERIKSA PAYUDARA SENDIRI)

SADARI – Pemeriksaan
Payudara Sendiri

Payudara merupakan salah satu
bagian tubuh yang menjadi
kebanggaan perempuan. Payudara
yang sehat adalah dambaan setiap
perempuan. Karena itu luangkan
waktu selama 5 menit setiap bulan
untuk memeriksa kesehatan
payudara Anda.
Bentuk payudara biasanya berubah-
ubah. Sebelum memasuki masa
menstruasi, biasanya payudara
terasa membesar, lunak, atau ada
benjolan dan kembali normal ketika
masa mentruasi selesai. Yang
terpenting adalah mengenali
perubahan mana yang biasa terjadi
dan mana yang tidak. Pastikan Anda
mengetahui mana yang normal
untuk Anda.
Waktu terbaik untuk memeriksa
payudara adalah 7 sampai 10 hari
setelah menstruasi selesai. Pada saat
itu, payudara terasa lunak. Ingat
bahwa tujuan dari pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) secara
rutin adalah untuk merasakan dan
mengenal lekuk-lekuk payudara
sehingga jika terjadi perubahan
dapat segera diketahui.
Bagaimana Cara Melakukan SADARI?
1. Amati!
Lakukan pemeriksaan di depan kaca
Berdiri di depan kaca, lengan terletak
di samping badan. Perhatikan
bentuk dan ukuran payudara.
Normal jika ukuran satu dengan
yang lain tidak sama. Kemudian,
perhatikan juga bentuk puting dan
warna kulit. Lakukan hal yang sama
dengan posisi tangan yang berbeda-
beda (kedua tangan diangkat,
tangan diletakkan di pinggang, atau
badan sedikit membungkuk).
Lakukan hal ini waktu mandi atau
sedang bercermin sehingga Anda
dapat mengenali bentuk payudara.
.
2. Rasakan!
Berbaring dengan bantal di bawah
pundak kiri. Letakkan tangan kanan
di belakang kepala membentuk
sudut 90 derajat. Gunakan 3 jari
tangan kiri Anda untuk merasakan
benjolan atau penebalan kulit pada
payudara.
Tekan dengan baik payudara Anda.
Pelajari bagaimana rasa payudara
Anda pada biasanya.
Anda bisa pilih arah jelajah 3 jari
Anda
(A) Melingkar
(B) naik turun,
(C) pilah-pilah
Langkah ini memastikan Anda telah
menjelajahi seluruh area dan
membantu Anda mengingatkan
bagaimana keadaan payudara.
Sekarang periksa payudara kiri
dengan 3 jari tangan kanan Anda.
Bila merasa ada perubahan segera
hubungi dokter.
Selain SADARI, deteksi dini untuk
kanker payudara yang perlu
dilakukan adalah:
Pemeriksaan klinis payudara
minimal 3 tahun sekali untuk
perempuan berusia 20 – 39 tahun,
dan setiap tahun untuk yang berusia
di atas 39 tahun.
Lakukan mamogram secara rutin
ketika usia sudah mencapai 40
tahun.

Senin, 01 Juni 2009

Prolog " HAri Anti TembaKau SeDunia "

Sebenarnya artikel ini rencananya diposting pada tanggal 31 mei kemarin namun karena sesuatu dan lain hal akhirnya baru bisa diposting sekarang.(Bilang Aja Malas!)
Oh yah Sekedar Info, 31 mei kemaren diperingati sebagai Hari Anti Tembakau Sedunia, Siapa yang menetapkan dan kenapa dipilih tanggal dan bulan itu sebagai Hari Anti Tembakau gua gak pernah tau, bukannya nggak mau tau, tapi menurut gua nggak pentinglah, ujung2nya paling hanya menjadi ceremonial belaka yang kemudian membuat kita latah untuk terus merayakannya setiap tahun. buat gua setiap hari itu adalah adalah hari anti tembakau karena gua paling anti ama benda yang satu itu. trus menurut gua yang tak kalah pentingnya adalah komitmen untuk merealisasikan momen tersebut bukan sekedar menjadikannya ceremonial belaka yang harus diperingati setiap tahunnya, dengan sedikit mengutip slogan yang pernah gua baca di spanduk yang terpasang di STAI Natuna yang isinya yaitu berpikir Global bertindak Lokal he3 hal ini kemudian coba gua repleksikan dalam memaknai Hari anti Tembakau Sedunia yaitu meskipun momennya Anti Tembakau Sedunia namun nggak ada salahnya jika kita bisa merealisasikannya di tingkat lokal dan sebenarnya itulah yang paling penting!
Dalam momentum Hari Anti Tembakau ini maka pada Postingan kali ini akan diwarnai dengan beberapa artikel tentang Rokok seperti : Bagaimana Bahayanya (Menjadi perokok Pasif) berada disekitar perokok aktif , Bagaimana Asap Rokok ternyata merupakan Sumber pencemaran CO dan Bahayanya Rokok terhadap janin dan Impotensi.
Akhir Kata, inilah salah satu hal yang bisa gua lakuin dalam rangka merealisasikan momen Anti tembakau sehingga tidak hanya menjadi ceremonial belaka.
Selamat Membaca…Saran dan Kritik yang membangun selalu dinantikan.
ByDjay Blog On

Ternyata Menjadi Perokok Pasif Pun Bahaya Juga.

Ternyata tak hanya nikotin dan tar yang berbahaya pada rokok. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa zat kimia yang dipakai sebagai aroma pada rokok, juga sangat berbahaya bagi para perokok. Pazalnya, Zat kimia yang disebut Alkenylbenzenes itu ternyata mengandung racun.
Hingga kini, tidak seorangpun tahu seberapa banyak kadar zat kimia itu (Alkenylbenzenes) didalam asap rokok . Riset yang telah dilakukan dengan mengambil 8 sampel rokok tembakau dari berbagai merek, menggunakan metode baru yaitu mendeteksi dan menganalisis asap rokok, sebelumnya tidak ada satu metode pun yang bisa secara mudah dan tepat untuk mengukur kandungan zat penyebab itu didalam sebatang rokok.
Disebutkan, resiko kanker dan kerusakan saluran pernafasan akan muncul bila secara terus menerus, dalam waktu yang lama menghirup zat Alkenylbenzenes secara langsung atau pun tidak.
Tapi, sebenarnya aroma yang mengandung alkenyIbenzenes itu aman bagi tubuh manusia. Paling tidak begitulah yang disebutkan The National Academy Of Science. Didalam tubuh, zat tersebut akan dinetralisir da dalam hati.
Tapi, bila dihisap (misalnya dengan menghirup asap rokok), maka zat tersebut akan langsung masuk di saluran pernafasan. Dan menyebar ke seluruh manusia sebelum hati mampu menetralisir.
Riset dilakukan ada semua jenis rokok, termasuk rokok filter , non filter dan menthol. Dan terbukti bahwa alkenyIbenzenes ditemukan di dalam setiap jenis rokok tersebut. Dari 468 merk rokok yang diuji. 42 di antaranya mengandung alkenyIbenzenes (dari berbagai sumber)

Asap Rokok, Sumber Pencemaran CO

CO menggantikan O2 didarah ( Hb ). Mengapa ? Hb lebih mudah mengikat CO daripada O2, alias afinitas dari CO terhadap Hb lebih tinggi. Ini teori klasik yang semua kita tahu. Kasusnya banyak, Orang keracunan di mobil yang tertutup, statis, dengan mesin menyala ( Kasus Ancol ) , Orang terbunuh di gerasi karena knalpotnya bocor. Tapi tahukah anda, bahwa menyalakan rokok punya potensi bahaya yang sama dengan keracunan sisa pembakaran mesin tadi?
CO bersal dari pembakaran yang tidak sempurna akan menghasilkan Co2. Pembakaran rokok adalah salah satu pembakaran yang tidak sempurna. Hal ini lebih berbahya lagi bagi para perokok pasif. Oleh karena itulah di singapura dan Negara-negara maju lainnya, merokok ditempat umum telah dilarang. Bahaya perokok pasif ternyata lebih besar dari pada perokok itu sendiri.
Apa yang terjadi pada saat CO memasuki tubuh kita ? CO mulai menggantikan posisi O2 (Oksigen) di darah, sehingga sel-sel tubuh mulai kekrangan oksigen. Normalnya, oksigen yang kita butuhkan dari udara yang kita hirup ialah 20% dengan kadar nitrogen 78%, sisanya 1% berupa gas-gas lain. Gejala-gejala kita kekurangan oksigen diantaranya ialah kita mulai merasa sesak nafas. Kemudian biasa diikuti dengan pusing, bahkan pingsan. Bila kita keracunan CO, salah satu indikasinya tubuh membiru.(dari berbagai sumber)

Resiko Janin dan Impotensi
Akibat Rokok

Sebagian dari kita mungkin sudah memiliki rencana apa yang akan dicapai dalam satu tahun ke depan bahkan adapula yang mengeluarkan resolusi pribadi. Kesemuanya dengan harapan dan tekad bahwa tahun ini akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya : hidup yang lebih sehat , tentram dan sejahtera.
Mungkin salah satu resolusi dari pembaca bagi yang kebetulan adalah perokok adalah bagaimana menghentikan kebiasaan rokok dan tips yang mengajak anda untuk dapat mencegah kebiasaan tersebut berlanjut, baik untuk pria dan wanita. Meskipun anda bukan perokok, tak ada salahnya anda menyebarkan informasi ini kepada teman atau rekan anda yang merokok.
Rokok, di satu sisi adalah barang dibenci tapi di sisi lain merupakan barang yang dicintai sampai mati. Penyakit akibat rokok bertebaran, korban juga berjatuhan. Namun, para pencandu rokok tetap saja mengabaikan hal tersebut. Resiko rokok untuk janin dalam kandungan dan potensi seksual kaum laki-laki sangat besar. 33,3% kasus kanker disebabkan oleh rokok.
Dampak rokok yang signifikan bagi kesehatan adalah menyebabkan kanker, serengan jantung, gangguan kesehatan janin , dan impotensi. Rata-rata perokok sudah siap dengan akibat tersebut. Namun bagi para perokok haruslah berpikiyr lebih bijak lagi dalam berpikir. Bagi perempuan hamil, atau suami yang isterinya hamil, ancaman kelangsungan nasib si jabang bayi sungguh cukup besar.
Di dalam asap terdapat tak kurang 4000 molekul, sebagian besar berdampak buruk. Komponen yang paling buruk adalah kandungan CO ( karbon monoksida) dan Nikotin. Nikotin apabila dihisap menyebabkan hilang atau berkuarangnya rasa kantuk, bahkan nikotin mampu meredam nafsu makan.
Berkurangnya rasa ngantuk akibagt nikotin yang merangsang sekresi hormon-hormon didalam tubuh, antaralian adrenalin. Hormone ini mengganggu metabolism lemak sihingga darah menjadi lebih kental.pengentalan darah dapat mengakibatkan terjadinya anteriosclerosis ( penyempitan Pembuluh Darah ).
Dari pengamatan terhadap 129 orang penderita kanker kepala dan leher, diketahui bahw a perokok cenderung mengalami mutasi gen p53 dua kali lebih besar ketimbang bukan perokok. 33% pada mereka perokok beresiko penyakit kanker , dan 58% pada mereka yang mengonsumsi gabungan rokok dan minuman beralkohol beresiko penyakit kanker. Sepertiga dari seluruh penyakit kanker ada hubungannya dengan asap rokok.(dari berbagai sumber)

Menurunkan Kualitas Sperma

Nikotin serta Asap rokok mengeluarkan racun karsinogenik yang terdapat menyebabkan beraneka macam gangguan kesehatan. Saat seorang merokok, nikotin dalam asap akan terisap masuk keparu-paru, kemudian ikut terisap oleh darah, dan selanjunya akan menyebarkan ke seluruh tubuh. Penyakit yang dapat dipicu ol;eh rokok anhtaralain penyakit (paru-paru, tenggorokan, pita suara, lambung), penyakit jantung koroner , bronchitis, emfisema, tekanan darah tinggi yang bisa menyebabkan stroke, katarak, sinusitis, ganguan pertumbuhan janin dan gangguan kesuburan pria dan wanita.
Perokok kronis umumnya memiliki sperma berkualitas jelek. Efek rokok tidak hanya pada kualitas dan kuantitas sperma, tetapi juga menjadi factor resiko disfungsi seksual. Gangguan seksual pada pria terdiri atas gangguan libido, ereksi, Ejakulasi , gangguan organism.(dari berbagai sumber)

Meracuni Janin

Bila pembelahan sel-sel mengalami gangguan karena nikotin yang masuk kedalam darah, dengan sendirinya terhambat pula pertumbuahan janin. Akibatnya, biasanya terjadi keguguran atau bayi lahir cacat seperti bibir sumbing , hidung pipih, atau berat badan kurang . jangan lupa racun bisa masuk masuk ke dalam perokok pasif. Karena mereka mengisap asap rokok.(dari berbagai sumber)

Niat Faktor Utama

Banyak anjuran untuk berhenti merokok. Banyak pula ajaran dari pengidap ketergantungan pada rokok. Ada juga yang menyarankan berhenti secara bertahap, ada yang melakukan subsitusi alias mengganti keinginan mengisap rokok dengan hal lain.
Menurut dr. Tjandra Yoga Aditama, dokter spesialis paru-paru pernah mengatakan , untuk menghentikan ketagihan secara psikologis, si perokok perlu mengubah kebiasaan. Misalnya, kalau biasa merokok setelah minum the atau kopi , untuk mengurangi kebiasaan itu perlu mengganti the atau kopi dengan air putih segar. Atau jam minum diganti.sedapat mungkin diusakan merokok hanya pada jam – jam tertentu. Atau bisa dengan cara menunda atau menahan keinginan merokok, mengurangi jumlah rokok secara bertahap. Kebanyakan perokok bisa disiplin dalam banyak hal, tetapi tidak untuk berdisiplin menahan keinginan merokok. Dan yang lebih utama, Niat adalah kunci utama untuk berhenti merokok. (ByDjay Blog On)

Kamis, 09 April 2009

Mendadak Narsis.


Ranai, 09 April 2008

Hari ini tanggal 9 april 2009 bangsa Indonesia sedang merayakan pesta demokrasi untuk yang kesekian kalinya dalam rangka memilih wakil rakyat yang nantinya akan duduk (Bukan tidur apalagi korup he3 ) di DPRD Kab, DPRD Prov, DPR RI dan DPD, sungguh suatu momen yang sangat penting dan sangat sayang sekali jika kita sebagai warga Negara Indonesia melewatkannya.
Ngomong-ngomong mengenai melewatkan moment pesta demokrasi ini, sebenarnya gue hampir nggak ikut merayakannya alias terpaksa golput he3, hal ini dikarenakan 1 hari menjelang pencontrengan formulir C4 nya belum nongol2 juga dan gue hampir putus asa juga menunggunya..tapi untunglah kemarin siang ada pemberitahuan dari pak RT, kalo gue udah terdaftar diTPS 17 SMUN 1 Ranai Kab.Natuna dan disuruh melapor dengan membawa KTP. Alhamdulillah ucapku dalam hati..tapi beberapa teman nggak seberuntung gue, beberapa dari mereka kemudian terpaksa golput karena tidak mendapat formulir C4 dari Kel/desa tempat mereka terdaftar.
Dengan berbekal formulir C4 dan memegang nomor antrian 144 gue pun kemudian dengan sabarnya duduk manis menunggu giliran mencontreng, 10 menit lewat, 30 menitpun berlalu , karena nomor antrian gue belum disebut2 juga, akhirnya gue pun kemudian beranjak dari tempat duduk dan menuju ke tempat dimana daftar nama-nama caleg beserta photonya ditempel, kali2 aja ada caleg yang gue kenal maklum gue disini lagi merantau di negerinya orang so semua orang2nya betul asing buat gue. Jujur aja sebetulnya sampai hari H pencontrengan gue belum menentukan pilihan bakalan memilih siapa, sambil terus memandangi daftar tersebut gue kemudian teringat 2 (dua) bulan terakhir sebelum pemilu dimana tiba2 aja beberapa, puluhan atau bahkan ratusan caleg mendadak Narsis he3 itu loch istilah anak2 muda sekarang untuk menggambarkan temen mereka yang suka memamerkan diri mereka he3..kadang suka over didepan kemera alias “Gipho” gila photo,kadang juga suka nulis nama mereka dimana2 seperti tembok, buku, dll ataupun juga suka nempelin photonya dimana2. apakah caleg2 ini juga bisa dikategorikan narsis? Nggak tau juga sich, Cuma kalo menurut gue, fenomenanya hampir sama, dimana tiba2 aja caleg kemudian suka memajang photonya seukuran jumbo di pinggir jalan dengan berbagai macam gaya bahkan ada yang menggunakan kostum ala super hero, menyebarkan selebaran yang ada photo2 mereka dan lain2.
Senarsis2nya mereka, yang gue bingung sangat jarang diantara mereka yang memorable di dalam ingatan gue. Mengapa? mungkin karena diantara mereka sangat jarang yang mempublikasikan Visi, Misi dan apa yang ingin mereka lakukan ketika duduk di DPR, kebanyakan diantara mereka hanya sibuk menjual Symbol, No urut, photo, dan beberapa slogan yang kagak nyambung sama sekali dengan dimana nantinya mereka akan berada ketika betul2 terpilih membawa aspirasi dari masyarakat. Sebagai seorang tenaga kesehatan tentunya gue sangat berharap nantinya akan ada anggota legislative yang perduli dengan kesehatan masyarakat mengingat di Kab. Natuna ini begitu banyak masalah kesehatan masyarakat yang butuh kepedulian dari pengambil kebijakan, berikut mungkin beberapa fakta yang ada: Malaria udah endemis didaerah ini dari tahun ketahun, kasus HIV/AIDS kian hari kian bermunculan (mengenai data penderita gue nggak kompeten untuk mempublikasikannya), hasil Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Depkes tahun 2007, Kab. Natuna menduduki urutan no.1 di Indonesia untuk kasus tekanan darah tinggi, dan banyak lagi namun kali ini mungkin itulah yang bisa gue gambarkan mengenai kondisi Kesmas di Kab. Natuna mudah-mudahan bisa menjadi pertimbangan para caleg jika mereka terpilih nantinya.
By The Way, nggak tau kenapa tadi pas gue lagi dapat giliran untuk mencontreng, tiba-tiba aja gue kepengen banget diphoto pas lagi nyontreng , gue betul2 mendadak narsis he3, kaya caleg aja. Berikut sebuah slogan caleg yang coba gue plesetkan “ Habis gelap, terbitlah terang. Habis pemilu, terbitlah utang he3 maksudnya tibalah waktunya mereka memenuhi janjinya terhadap para konstituennya he3, mengenai tadi gue nyontreng siapa he3 rahasia dong, tapi gue ada photonya kok, buat bekal nagih utang janji he3, Kalo Kalian Gimana? Ada buktinya nggak buat nagih janji caleg he3 (Djay Blog On)

Selasa, 07 April 2009

HIV/AIDS on The Morning RRI Natuna

Ranai, 07 April 2009

Tadi pagi sekitar pukul 07.00 wib, iseng-iseng gue nyetel radio di handphone trus searching siaran secara automate eh larinya ke saluran RRI Natuna, ternyata direktur RSUD Natuna dr. syamsu rizal lagi on air ups salah! Ternyata hanya rekaman hasil wawancara dan dalam rekaman itu beliau menyatakan bahwa ada satu orang lagi ( One person lagi choy ) yang dinyatakan positif HIV/AIDS , hal ini kemudian mengingatkan gue dimana sekitar 3 Bulan yang lalu kalo ga salah (Kalo nggak salah pasti bener he3..) sekitar bulan januari menyebar issue juga bahwa ada sekitar 5 orang yang dinyatakan positif HIV/AIDS dan issue itu kemudian begitu cepat menyebar dikalangan masyarakat. Secara tidak langsung hal ini ternyata berdampak pada diri gue pribadi sebagai seorang tenaga promosi kesehatan terlebih lagi kasus ini terjadi di Wilayah kerja tempat gue bertugas, gue kemudian merasa punya tanggung jawab moral untuk melakukan sesuatu, namun pada saat itu gue begitu bingung untuk mulai melakukan apa..dalam kondisi demikian gue kemudian sadar bahwa gue harus bisa bertindak dengan mempertimbangkan kapasitas gue, akhirnya muncullah solusi untuk melakukan sosialisasi HIV/AIDS kedesa-desa dan sekolah-sekolah.Menurut gue saat itu, inilah sesuatu yang harus gue lakuin sesuai dengan proporsi dan kapasitas gue.


Akhirnya dengan berbekal SPT, Daftar Hadir, Poster, Brosur,Sound System, Power Point ( bekal transport, doku dan konsumsi gak ada coy he3) gue dan Kapuspun udah siap tempur turun lapangan ( Batu Gajah, Sepempang, SMUN 1 Ranai, SMUN 2 Ranai ). Dari Hasil turun lapangan dapat gue simpulkan bahwa sebenarnya masyarakat kita belum siap menerima Publikasi-publikasi adanya kasus-kasus HIV/AIDS hal ini dikarenakan masyarakat belum cukup pengetahuan mengenai HIV/AIDS, ODHA, siapa Lembaga yang berwenang melakukan penanganan dan sebagainya dan akhirnya publikasi2 (Issue) itu ternyata hanya memberikan efek paranoid, kecurigaan dan lain-lain di kalangan masyarakat. Buktinya ketika gue turun lapangan masyarakat lebih tertarik mengetahui siapa2 aja yang sudah positif HIV/AIDS, trus asalnya darimana, profesinya darimana, yang lebih parah lagi mereka ada yang member solusi untuk mengusir aja orang-orang yang dinyatakan HIV/AIDS, beberapa istri kemudian mencurigai suaminya dan banyak lagi deh…eh ada yang lupa, intinya masyarakat lebih penasaran untuk mengetahui issue penderita ketimbang untuk mengetahui apa sebetulnya HIV/AIDS itu.

Gue kemudian hanya berpikir dan bergumam dalam hati tapi nggak sampai menggerutu dan menyumpah serapah coy he3…apakah ketika muncul keputusan untuk melakukan publish ke khalayak ramai, itu sudah dipertimbangkan efek yang ada dan terjadi dimasyarakat. Publikasi itu memang dirasa perlu tapi sangat perlu dipertimbangkan juga antara proporsi isi publikasi dan sasaran yang dituju. Menurut gue ( Siapa sich gue, kayanya nggak penting banget he3 ) harusnya publikasi adanya temuan-temuan yang dinyatakan positif itu lebih disarankan kepada para pengambil kebijakan, petugas kesehatan dan lembaga-lembaga yang punya wewenang untuk segera melakukan tindakan penanganan dan untuk ke masyarakat cukup diperbanyak kegiatan sosialisasi mengenai HIV/AIDS itu sendiri, Kalaupun kemudian sudah dirasa perlu untuk melakukan publish kemasyarakat umum, tolonglah dibuka lembaga konseling untuk dikabupaten, RSUD udah punya konselor, RSUD dan PKM udah bisa dilakukan VCT, ARV cukup dan udah tersedia, program-program mengenai HIV/AIDS diperbanyak lagi ( Kalo bisa kegiatan yang lebih bersifat promotif, preventif dan provokatif he3)….kayanya yang terakhir misi pribadi he3.
Akhir kata, tulisan ini bukan bermaksud untuk menyindir, menyenggol, menceramahi, sok tahu, tempe, molen, martabak nah loe makin nggak nyambung he3 ataupun apalah yang jelas ini hanya curahan hati dari seorang yang lagi belajar nulis he3..so kalo ada yang ngawur tolong dikasih saran asal jangan dimarahi…mohon maaf jika ada yang salah-salah kata. Wassalam ( Djay Blog On )


Pos UKK Ranai……from zero to hero…..Uka-Uka?

Ranai, 06 April 2009

Kalo kita melihat Visi indonesia sehat 2010 yang ditetapkan oleh Depkes yaitu pemeliharaan dan peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Mungkin hal ini lah yang coba dijabarkan oleh dinas kesehatan kabupaten natuna dalam setiap penyusunan programnya yang salah satunya adalah upaya pengembangan pelayanan kesehatan kerja. Sejak 2 tahun terakhir ini dinas kesehatan kabupaten natuna telah mengembangkan program ini, hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakannya yaitu sekitar juli 2007 dilakukan sosialisasi dan pelatihan pos ukk kepada 16 Puskesmas di Terempa Siantan, yang kemudian di lanjutkan dengan pembentukan 12 pos ukk.

Sebagai UPT dari dinas kesehatan, puskesmas ranai pun mulai serius dalam melakukan pengembangan upaya kesehatan bagi tenaga kerja yang ada di kecamatan bunguran timur hal ini dapat dilihat dari adanya komitmen dari kepala puskesmas dan stafnya dalam menjalankan program ini. Untuk tahun 2009 ini serangkaian kegiatan dalam upaya pelayanan kesehatan kerja telah dilaksanakan oleh puskesmas ranai seperti: sosialisasi pos ukk, identifikasi jumlah tenaga kerja, pembentukan pos ukk, survey mawas diri, musyawarah mufakat kerja, penyusunan rencana tindak lanjut, pelayanan pos ukk (Penyuluhan, pemeriksaan dan pengobatan ), pencatatan dan pelaporan UKK.

Upaya pengembangan pelayanan kesehatan kerja di ranai ini betul-betul dimulai dari awal (zero to Hero) yaitu dari titik nol sampai pada tahap bisa dilakukannya pelayanan kesehatan khusus kepada para pekerja, para pekerja selama ini belum memperoleh perhatian yang memadai dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja. Selama ini mereka hanya memperoleh pelayanan kesehatan secara umum namun belum dikaitkan dengan pekerjaannya.

Namun dengan adanya Pos UKK di Sepempang diharapkan masyarakat pekerja khususnya di sepempang sudah bisa memperoleh perhatian khusus dalam pelayanan kesehatan.
Pos Ukk ini dibentuk pada bulan Januari 2009 di sepempang dan untuk sementara masih menggunakan bangunan coremap kelautan, kemudian pada bulan februari 2009 telah dilakukan juga pemilihan kader dalam musyawarah mufakat pekerja hingga terpilih 5 orang kader ukk, selain pemilihan kader, dalam musyawarah tersebut juga telah disepakati mengenai jadwal pelaksanaan pelayanan ukk oleh masyarakat pekerja dimana disepakati pelayanan dilaksanakan 2 kali dalam sebulan setiap hari jum’at adapun jenis pelayanannya yaitu penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.

Dalam pelaksanaannya pelayanan pos ukk ini masih menemui beberapa kendala sehingga pos ukk ini masih sering diplesetkan oleh teman-teman dipkm sebagai pos uka-uka artinya pelayanan pos ukk ini masih berjalan seadanya dan belum diketahui wujud aslinya hal ini disebabkan karena belum adanya juknis, format pelaporan, masih kurangnya pengetahuan pelaksana ukk dan juga pengetahuan kader pos ukk.( Djay Blog On )